Pelatihan Pembuatan Tas Berbasis DBCHT, Dorong Emansipasi Perempuan di Sektor Ekonomi
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari pelaku usaha dari data P3KE dan kerabat karyawan PT Sampoerna mengikuti pelatihan pembuatan tas yang didanai oleh anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBCHT). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam produksi tas, sehingga diharapkan mampu membuka peluang usaha baru yang berkontribusi pada pengurangan angka kemiskinan.
Acara ini dihadiri oleh Kabid UMKM Dra. Umi Nurnaningsih, M.Si, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga, Endi Astono, S.Sos. Dalam sambutannya, Endi Astono menekankan pentingnya emansipasi wanita di berbagai sektor, terutama dalam bidang ekonomi. “Wanita saat ini tidak harus sibuk di dapur, karena peluang untuk mengembangkan potensi diri sudah terbuka lebar. Banyak posisi penting yang kini dipimpin oleh wanita, jadi jangan membatasi diri untuk terus berusaha,” ujar Endi.
Pelatihan ini menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidangnya, dengan tujuan mencetak wirausaha baru serta mengembangkan kreativitas dalam kerajinan tas.
Pelatihan dibuka dengan sesi motivasi dan penggalian potensi diri yang dibimbing oleh Ibu Diah dari Universitas Perwira Purbalingga (Unperba). Dalam sesinya, Ibu Diah menekankan pentingnya peserta untuk memahami potensi masing-masing dan mengoptimalkan keterampilan yang dimiliki. Ia mengajak peserta untuk percaya diri dalam mengembangkan ide dan kreativitas, serta melihat peluang bisnis di bidang kerajinan tangan, khususnya dalam pembuatan tas.
Selanjutnya, Mas Sigit Owner Sangan Corp, seorang desainer muda yang berpengalaman, memberikan materi tentang Dasar-Dasar Desain Tas. Ia menjelaskan berbagai teknik desain, mulai dari pemilihan bahan hingga komposisi warna, yang dapat meningkatkan nilai jual produk. Mas Sigit juga memberikan tips tentang tren fashion yang dapat diikuti oleh para pengrajin untuk menarik minat pasar.
Pada tahap praktik, Ibu Suprapti dan partnernya mengambil alih dengan mengajarkan cara pembuatan tas secara langsung. Peserta diajak untuk mempraktekkan pembuatan tas dari awal hingga selesai, mulai dari pola, pemotongan bahan, hingga teknik jahit. Selama sesi ini, peserta juga diberi kesempatan untuk mencoba berbagai jenis bahan dan desain tas yang berbeda.
Salah satu peserta, Mba Dewi, menyampaikan rasa senangnya mengikuti pelatihan ini. Ia mengaku bahwa ketertarikannya pada dunia kerajinan semakin berkembang setelah belajar langsung dari para ahli. Mba Dewi mengungkapkan keinginannya untuk membuka usaha sendiri di bidang pembuatan tas. Ia merasa pelatihan ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan dasar sekaligus meningkatkan kepercayaan dirinya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan yang berguna bagi para peserta untuk memulai usaha di bidang kerajinan tas. Melalui pelatihan ini, diharapkan semakin banyak wirausaha baru yang muncul dan dapat turut berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal.
Komentar Terbaru