Dinkop UKM dan PLUT KUMKM Dorong Peningkatan Kualitas SDM dan Produk UMKM di Desa Merah

Purbalingga – Peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro menjadi strategi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga dalam memberikan pendampingan di Desa Krangean Kecamatan Kertanegara sebagai salah satu desa di Kabupaten Purbalingga yang masuk kategori Desa Merah. Melalui pengembangan Usaha Mikro diharapkan memberikan multiplayer effect bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Purbalingga Istriyati pada pembukaan Workshop Peningkatan Kualitas SDM dan Produk UMKM di Balai Desa Krangean Kecamatan Kertanegara (Kamis 10/10 ).

Lebih jauh dikatakan oleh Istriyati berdasarkan Basis Data Terpadu tercatat 808 warga Desa Krangean masuk dalam kategori masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah dan membutuhkan intervensi sebagai salah satu upaya dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Purbalingga. Sesuai arahan Bupati Purbalingga pada Rakor Gerakan Satu Perangkat Daerah Satu Desa dampingan menuju Desa Mandiri, Berdaya Saing dan Sejahtera maka Dinkop UKM telah melakukan inventarisasi potensi Desa dan  permasalahan di Desa Krangean.

Berdasarkan hasil inventarisasi potensi tercatat beberapa produk UMKM yang bisa dikembangkan seperti teh tarik, kerupuk singkong, kopi, madu, sriping pisang, dan sriping talas. Produk teh tarik bahkan mampu menampung tenaga kerja hingga 40 orang dengan kemampuan produksi 7000 cup/hari. Pemasaran produk ini sudah menjangkau ke daerah Jogjakarta. Sementara itu pada inventarisasi permasalahan terdapat kendala yang berkaitan dengan perijinan usaha, sertifikasi produk, keterbatasan bahan baku dan permodalan.

Sebagai tindaklanjut dari permasalah tersebut maka Dinkop UKM menggandeng para Konsultan PLUT KUMKM untuk memberikan pendampingan melalui kegiatan WorkShop Peningkatan Kualitas SDM dan Produk UMKM selama 2 (dua) hari tanggal 10 dan 11 Oktober 2019. WorkShop hari pertama diikuti oleh 40 peserta yang memiliki kegiatan usaha sedangkan pada hari ke dua diperuntukkan bagi 40 orang yang belum mempunyai kegiatan usaha dengan maksud memberikan motivasi kewirausahaan. Materi yang disampaikan antar lain proses perijinan usaha, peningkatan kualitas produk, fasilitasi akses permodalan dan wawasan kewirausahaan. Untuk membantu akses permodalan, Dinkop UKM juga telah merekomendasikan beberapa pelaku usaha Mikro untuk mendapatkan fasilitasi kredit MAWAR dari PD BPR Artha Perwira Purbalingga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.