Meneruskan Usaha Keluarga Lewat Industri Makanan Manco

PURBALINGGA, Darsono merupakan generasi yang ke 3 turun temurun dari Mbah Rowi yang mengelola industry makanan kecil Manco. Awalnya Manco merupakan industry rumahan (home industry) yang dikelola oleh para leluhur dari Darsono. Siapa sangka awalnya merupakan industry rumahan kini sudah mempunyai puluhan karyawan yang dipekerjakan.

Sejak Darsono pindah menempati usahanya yang terletak di dusun Sirongge Kelurahan Kembaran Kulon Kecamatan Purbalingga sejak tahun 2009 atau tepatnya di perempatan Sirongge kearah jurusan Bobotsari 100 m kiri jalan terus mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Manco merupakan jenis makanan yang dijadikan sebagai hidangan pada saat kita punya hajat ataupun kita bertamu. Namun Manco juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh apabila kita kedatangan tamu dan handai taulan serta Saudara dari jauh.

Manco sendiri bahan dasarnya ada yang dari beras ketan maupun dari aci. Kalau yang dari beras ketan bentuknya persegi panjang (lonjong) sedangkan yang dari aci bentuknya bulat. Proses awalnya beras ketan direndam pakai air kemudian dikukus sampai matang. Setelah itu ditumbuk sampai rata, lalu diangkat ditipiskan kurang lebih 1 cm.

Dijemur seperti lempengan setelah agak kakas, kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang dikehendaki (persegi panjang) dan dijemur lagi. Setelah benar-benar kering lalu digoreng seperti menggoreng krupuk, lalu terbentuklah seperti kroposan. Dari kroposan kemudian dikasih Karamel lalu ditiriskan agar gulanya tidak terlalu banyak baru kemudian ditaburi Wijen, jadilah makanan Manco.

Dalam satu hari Darsono dapat memproduksi 200 duz Manco, 1 duz terdiri dari 10 bungkus dengan berat 1 bungkusnya 200 gr. Untuk Manco yang bahan dasarnya beras ketan harga @ Rp. 80.000O/duz sedang Manco yang bahannya dari aci beratnya 2 kg menggunakan kemasan plastic harganya @ Rp. 45.000/plastic.

Permintaan Manco buatan Darsono rame saat sedang musim hajatan, menjelang dan setelah lebaran. Sedang permintaan turun biasanya pada saat orang yang sedikit melaksnakan hajatan biasanya di bulan Syura. Sampai dengan saat ini produksi Manco Darsono baru sampai ke Temanggung, Kebumen, Kutoarjo dan Tegal. Harapannya dengan dinamakan merk “Mancoko”, maka Manco Darsono dapat dikirim ke kota besar di Indonesia bahkan seperti mimpinya manconya dapat di eksport sampai ke luar negeri. Semoga.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.