Dinkopukm Purbalingga Gelar Pelatihan Olahan Makanan dan Minuman di Desa Pangempon
Purbalingga, 9 Oktober 2024 – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkopukm) Kabupaten Purbalingga kembali menggelar kegiatan pelatihan olahan makanan dan minuman yang kali ini dilaksanakan di Desa Pangempon, Kecamatan Kejobong. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, dari 8 hingga 9 Oktober 2024, diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari warga Desa Pengempon, khususnya masyarakat yang tertarik mengembangkan keterampilan di bidang kuliner.
Hadir dalam acara ini, Kepala Dinkopukm Purbalingga, Endi Astono, S.Sos, Camat Kejobong Nur Tejo, S.Sos, Kepala Bidang UMKM Dra. Umi Nurnaningsih, M.Si, dan Kepala Desa Pangempon Subagyo. Narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi dan pelatihan praktis adalah Indra Giri, seorang expert tata boga, serta Dwi Suyoko, owner dari Java Tea, yang memberikan wawasan mengenai pembuatan minuman kekinian berbasis teh.
Dalam sambutannya, Kepala Dinkopukm Purbalingga, Endi Astono, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program prioritas Dinkopukm untuk menciptakan wirausaha baru di Kabupaten Purbalingga. “Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah menciptakan wirausaha baru, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan perekonomian, baik di tingkat desa maupun kabupaten. Dengan semakin banyaknya wirausaha yang muncul, kita bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, termasuk kuliner,” jelasnya.
Endi juga menekankan pentingnya mencari potensi dalam pengolahan bahan baku lokal untuk menghasilkan produk yang bernilai jual . “Pelatihan ini fokus pada praktik pembuatan olahan makanan dan minuman dengan bahan yang mudah didapat di desa, seperti singkong dan pisang. Kedua bahan ini memiliki potensi besar jika diolah dengan cara yang tepat,” tambahnya.
Pada pelatihan sesi pertama yang dituntun oleh Ibu Indragiri, para peserta diajarkan cara membuat berbagai olahan makanan dari singkong dan pisang, seperti kornet singkong, kue ku, dan pisang aroma. Kornet singkong, misalnya, menjadi salah satu inovasi yang menarik perhatian karena mampu memanfaatkan singkong, bahan yang umum di desa, menjadi produk yang lebih bernilai. Selain itu, kue ku dan pisang aroma juga diajarkan sebagai contoh produk pangan yang tidak hanya lezat tetapi juga memiliki potensi pasar yang luas, baik di dalam maupun luar desa.
Pelatihan sesi kedua berfokus pada pembuatan minuman kekinian yang saat ini banyak digemari oleh konsumen muda. Dwi Suyoko dari Java Tea mengajarkan cara membuat minuman seperti milky tea dan variasi lainnya yang berbasis teh lokal. Menurut Dwi, minuman ini memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena tren minuman kekinian terus meningkat di pasaran. “Setiap orang pasti bisa bikin teh dan hampir semua orang pasti minum teh ini bisa menjadi potensi bisnis minuman berbahan dasar teh, para peserta bisa membuka usaha kecil yang berpotensi berkembang, bahkan bisa menjadi sumber penghasilan mereka,” ungkapnya.
Selain materi praktis, pelatihan ini juga diisi dengan sesi motivasi , di mana para peserta diajak untuk lebih berani memulai usaha dan terus bersemangat. Camat Kejobong, Nur Tejo S.Sos, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini di desanya. Ia berharap, pelatihan ini membawa semnagat berwirausaha, serta menjadi langkah awal untuk menggerakkan perekonomian desa melalui usaha-usaha baru yang muncul dari peserta pelatihan.
Beberapa peserta menyatakan antusiasme mereka untuk segera mencoba membuat produk olahan yang telah diajarkan selama pelatihan dan berniat menjadikannya sebagai usaha baru. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan semakin banyak pelaku usaha baru yang muncul dari Desa Pangempon, yang pada akhirnya dapat mendukung pengembangan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan menjadi stimulan bagi desa-desa lain di Kabupaten Purbalingga, agar terus mengembangkan potensi lokal melalui inovasi dan kewirausahaan. Dinkopukm Purbalingga akan terus mendukung pelatihan serupa di berbagai wilayah, guna memperkuat sektor UMKM dan mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
Komentar Terbaru